Gpcorner.com – Jika kita bicara realistis peluang Pecco Bagnaia untuk meraih gelar cukup sulit, walaupun dia kembali berhasil memangkas jarak menjadi 19 poin berkat kemenangannya di Sprint Race kemarin. Ini artinya Pecco harus kembali menang pada balapan nanti dengan catatan Martin finis posisi 10 atau lebih buruk. Sementara bagi Martin dia hanya perlu finis top 9 untuk memastikan gelar.
PECCO JUARA DUNIA JIKA….
PECCO | MARTIN |
P 1 | P 10 atau lebih buruk |
P 2 | P 15 atau lebih buruk |
MARTIN JUARA DUNIA JIKA….
MARTIN | PECCO |
Top 9 | P1 atau lebih buruk |
P 10 | P2 atau lebih buruk |
P 14 | P2 atau lebih buruk |
P15 atau lebi buruk | P3 atau lebih buruk |
Terlepas dari kesalahan Sprint Malaysia, gpcorner melihat Pecco tampil cukup percaya diri dalam dua balapan terakhir. Pecco dengan percaya diri meladeni battle dengan Martin di Race GP Malaysia. Begitu juga saat Sprint Barcelona kemarin, dia tampil cukup kuat dan langsung ngacir meninggalkan para rival. Pecco terlihat menjalani balapan tanpa beban seolah-olah sudah merelakan gelar untuk Martin. Ini malah bagus untuk Pecco untuk kembali tampil all out saat final race nanti.
Sementara untuk Martin ada sedikit tekanan, Ia merasa gugup jelang Sprint kemarin dan rasanya menurut gpconer itu wajar mengingat ini merupakan gelar pertamanya yang jadi pertaruhan.
“Saya cukup gugup setelah kualifikasi. Hari ini saya hampir tidak makan apapun, perut saya agak kosong, saat itu saya cukup gugup. Tapi kemudian saya mencoba tidur sebentar lalu mandi air dingin. Kemudian selama balapan saya cukup tenang, dan saya berada dalam momen bagus” kata Martin sebelum Sprint Race Barcelona berlangsung.
Bagi Martin finis top 9 rasanya akan mudah, dia punya segalanya untuk melakukan itu. Motor kompetitif dan rata-rata podium hasil balapan yang Ia dapat musim ini. Bicara soal keajaiban untuk Pecco tentu tak lepas dari sejarah, pada 2015 Jorge Lorenzo pernah melakukannya. Saat itu Lorenzo terlibat pertarungan perebutan gelar dengan Rossi. Jelang balapan terakhir di GP Malaysia Lorenzo masih tertinggal 7 poin dari Rossi, namun drama terjadi antara Rossi dan Marquez yang membuat Rossi harus mendapat hukuman start dari posisi paling belakang di Valencia. Alhasil jalannya balapan bisa ditebak, Lorenzo menang di Valencia dan sukses bawa pulang gelar.
Kemudian MotoGP 2006 antara Hayden vs Rossi. Pada GP Portugal sebelum seri terakhir di Valencia Hayden mendapat nasib sial setelah disruduk oleh Pedrosa sehingga membuat keduanya terjatuh. Hasil itu membuat Hayden tertinggal 9 poin dari Rossi namun di Valencia semuanya berbalik, giliran Rossi yang terjatuh sementara Hayden finis posisi ketiga dan berhasil meraih gelar juara dunia di MotoGP. Jadi jika melihat sejarah never say never di MotoGP……