Pol Espargaro mengungkapkan kemarahannya pada Michelin di GP Mandalika kemarin. Selama tes beberapa minggu lalu di Sirkuit Mandalika, pembalap Spanyol Pol Espargaró tampil impresif, dengan catatan waktu terbaik dan akhirnya menempati posisi pertama dalam tes tersebut.
Ketika Honda kembali ke Indonesia pada akhir pekan kemarin, segalanya menjadi lebih rumit. Dengan Michelin membawa ban dengan konstruksi khusus ke Lombok, Espargaró merasa pekerjaannya selama tes kemarin terlihat sia-sia.
Selain itu, ia juga mengalami masalah pada visol helm. Percikan air di helm membuat penglihatan Pol terganggu.
“Itu adalah mimpi buruk, saya tidak bisa melihat apa-apa, saya tidak tahu di mana saya berada dan ada banyak air. Semuanya berjalan salah akhir pekan ini. Awalnya tidak terlalu buruk, tapi kemudian kami memiliki masalah dengan ban dan kami tidak bisa lolos ke Q2,” tegas Espargaro, dilansir dari laman Speedweek.
“Sangat tidak bisa dimengerti karena selama tes saya merasa sangat baik disini, sekarang saya tidak bisa menunjukkan hasil tersebut pada akhir pekan ini,” akuinya.
“Ada banyak kekacauan ketika Anda mempersiapkan sesuatu sejak tes dan kemudian Anda sampai disini untuk balapan dan Anda melihat hal yang sama sekali berbeda,” katanya.
“Bagi kami itu adalah buang-buang waktu dan uang untuk datang ke Indonesia untuk ujian. Tak satu pun data dari uji coba kemarin, berhasil kami gunakan disini,” tutupnya.
