Dihadirkan sebagai salah satu favorit utama penantang gelar juara dunia, Pecco Bagnaia kini berada di luar prediksi banyak pihak. Pembalap Ducati itu hanya berada di urutan ke-20 dengan perolehan 1 poin setelah dua seri bergulir.
Bagnaia percaya bahwa hasilnya di GP Qatar (gagal finish) dan GP Indonesia (1 poin) tidak mencerminkan levelnya sebagai pembalap top.
“Ini baru balapan kedua, kami memahami banyak hal, dan Saya memiliki perasaan yang luar biasa dengan motor [selama pemanasan, di trek kering] jadi kami siap berjuang untuk kemenangan,” kata Bagnaia, dilansir dari laman Motorsport.
“Kita akan melihat balapan berikutnya tetapi saya ingin mengatur ulang pikiran saya dan memulai lagi, berpikir positif, dan tidak berpikir bahwa saya tidak beruntung sepanjang waktu,” ucapnya.
Kini Bagnaia tertahan di peringkat ke-20 pada klasemen pembalap, terpaut 29 poin dari Enea Bastianini di peringkat pertama. Sementara itu rivalnya Fabio Quartararo ada di peringkat ke-3 dengan jumlah 27 poin.
El diablo berhasil mengunci satu podium sensasional di balapan basah GP Mandalika. Pembalap Yamaha itu telah membuat sebagian besar keunggulannya di dua seri awal musim ini dan Bagnaia tahu dia harus bangkit kembali dengan cepat untuk tetap berada dalam perebutan mahkota dunia.
Sangat positif bahwa kami banyak bekerja pada akhir pekan lalu dan perasaan tahun sebelumnya telah kembali. Tapi kami tidak bisa benar-benar menerapkannya, jadi itu seperti kata-kata kosong sekarang… Tapi itu adalah satu-satunya aspek yang sedikit positif,” tutupnya.